FOLKKALIMANTAN.COM, JAKARTA - September 2025 jadi titik penting buat Timnas Indonesia. Patrick Kluivert akhirnya mulai nunjukin ciri khasnya sendiri. Kalau di awal-awal sempat main aman dengan warisan sistem Shin Tae-yong, sekarang pelatih asal Belanda itu berani keluar dari bayang-bayang.
Dalam empat laga perdananya, Kluivert sempat masih setia pakai 3-4-3. Tapi setelahnya, ia mulai coba formula baru. Bukan cuma ganti formasi ke 4-4-2, tapi juga merombak peran pemain. Bisa dibilang, Kluivert lagi ngeracik “identitas baru” buat Garuda.
Salah satu yang paling kelihatan: Calvin Verdonk. Biasanya dikenal sebagai fullback atau bek tengah, kali ini dia diplot sebagai inverted fullback. Taktik yang dipopulerkan Pep Guardiola ini bikin Verdonk sering masuk ke tengah, bantu isi lini tengah, dan jadi motor distribusi bola. Cocok banget, soalnya Verdonk punya kesadaran posisi yang oke, passing akurat, plus cerdas secara taktik.
Lalu ada Nathan Tjoe-A-On. Pemain Willem II itu dikasih peran sebagai ball winner. Pas lawan Taiwan, Nathan kayak “ada di mana-mana”. Dia potong bola, intersep, bahkan sempat ngatur tempo serangan. Karakter kayak gini jelas bakal krusial kalau Garuda ketemu tim kuat macam Irak dan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 nanti.
Kluivert keliatan nggak cuma mikirin pola main, tapi juga berusaha “membentuk ulang” gaya bermain para pemain. Dari inverted fullback, ball winner, sampai mezzala, semua lagi dicoba biar Timnas Indonesia punya warna baru di bawah tangannya.
Oktober nanti bakal jadi ujian serius. Apakah racikan baru ini bisa bener-bener bawa Garuda terbang lebih tinggi? Kita tunggu bareng-bareng!
Sumber : CNN Indonesia