Fakta Terbaru Bencana Sumatra: Ribuan Korban, Puluhan Desa Hilang

 

Foto-Dok/CNN Indonesia

FOLKKALIMANTAN.COM, JAKARTA – Bencana hidrometeorologis berupa banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah Sumatra masih menyisakan dampak besar. Tiga provinsi terdampak paling parah, yakni Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, hingga kini masih berjibaku dengan proses pemulihan pascabencana.

Bencana yang terjadi sejak akhir November 2025 itu telah berlangsung lebih dari satu bulan. Data korban terus diperbarui, sementara pemerintah mulai menggeser fokus dari tanggap darurat ke tahap pemulihan.

Pemerintah pusat menyebut lebih dari separuh kabupaten dan kota terdampak kini telah memasuki fase transisi rehabilitasi dan rekonstruksi. Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno.

“Lebih dari separuh daerah terdampak sudah beralih dari fase tanggap darurat ke fase transisi rehabilitasi dan rekonstruksi,” ujar Pratikno dalam konferensi pers BNPB, Senin (29/12).

Berikut rangkuman fakta terbaru bencana Sumatra:

Korban Tewas Tembus 1.140 Jiwa

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban meninggal dunia mencapai 1.140 orang hingga Senin (29/12). Selain itu, masih terdapat 163 orang yang dinyatakan hilang.

Dampak bencana juga memaksa sekitar 399 ribu warga mengungsi. Tak hanya korban jiwa, kerusakan infrastruktur tercatat sangat masif, dengan 166.925 unit rumah rusak.

Selain rumah warga, bencana turut merusak 215 fasilitas kesehatan, 3.188 fasilitas pendidikan, 803 rumah ibadah, serta memutus 97 jembatan dan 99 ruas jalan.

22 Desa Dinyatakan Hilang

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengungkapkan sebanyak 22 desa hilang akibat diterjang banjir dan longsor. Desa-desa tersebut tersebar di tiga provinsi terdampak.

Rinciannya, 13 desa berada di Aceh, delapan desa di Sumatra Utara, dan satu desa di Sumatra Barat.

“Desa-desa itu hilang tersapu bencana,” ujar Tito.

Tak hanya itu, sebanyak 1.580 kantor desa terdampak, dengan Aceh menjadi wilayah paling parah. Kondisi ini membuat roda pemerintahan desa lumpuh di sejumlah wilayah.

500 Hunian Sementara Siap Digunakan

Untuk penanganan pengungsi, pemerintah menyiapkan hunian sementara (huntara). Menteri Investasi sekaligus CEO Danantara, Rosan Roeslani, menyebut sebanyak 500 unit huntara sudah siap dihuni dalam waktu dekat.

Jumlah tersebut merupakan tahap awal dari rencana pembangunan sekitar 15 ribu hunian sementara bagi korban bencana.

“Setidaknya 500 hunian akan siap pada minggu ini, pembangunan lainnya akan menyusul,” ujar Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

Presiden Dijadwalkan Tinjau Lokasi

Presiden RI Prabowo Subianto disebut berencana mengunjungi daerah terdampak bencana pada malam Tahun Baru 2026. Kunjungan tersebut diharapkan dapat mempercepat koordinasi pemulihan dan memastikan bantuan tepat sasaran.

Bencana Sumatra menjadi pengingat serius soal krisis iklim dan kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem. Proses pemulihan masih panjang, dan dukungan lintas sektor sangat dibutuhkan agar warga terdampak bisa kembali bangkit.

Sumber : CNN Indonesia

Lebih baru Lebih lama